GELOMBANG CAHAYA
Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik dengan
spektrum yang terbatas (spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada
spektrum tertentu tersebut gelombang elektromagnetik dapat terlihat yang
kemudian kita sebut sebagai cahaya. Tidak ada batasan yang eksak mengenai
spektrum optik tersebut, akan tetapi mata normal manusia dapat
menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara
400 sampai 700 nm (yang kita sebut sebagai cahaya tampak).
A. Dispersi
Cahaya
Dispersi
merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi komponennya
yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih melewati
medan pembias.
Kita dapat mengamati sifat cahaya ini dengan menggunakan prisma
sebagai medan pembias. Pada prisma, cahaya yang masuk akan mengalami pembiasa
dua kali, yakni saat masuk ke prisma dan saat keluar ke prisma.
Pelangi merupakan salah
satu contoh dispersi cahaya yang dapat kita amati secara alami. Air hujan membiaskan cahaya
matahari sehingga cahaya terdispersi menjadi berbagai cahaya tampak yang kita
sebut sebagai pelangi.
Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua
gelombang cahaya atau lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain.
Interferensi cahaya pada celah ganda terjadi karena adanya beda
fase cahaya dari cahaya yang melalui kedua celah tersebut. Ketika sebuah sumber
cahaya yang sama persis frekeuensi dan panjang gelombangnya melewati dua buah
celah, maka akan terjadi superposisi yang menyebabkan munculnya garis-garis
gelap dan terang pada layar.
Karena superposisi gelombangnya memiliki sudut interferensi,
persamaannya dapat ditulis sebagai:
Perhatikan gambar diatas, jika sudut nya sangat kecil ()
sehingga nilai sebesar
y/l, maka persamaannya menjadi:
Untuk pita terang:
Untuk pita gelap:
Di mana:
d = jarak antar celah (m)
θ = sudut interferensi
m = orde (0,1,2,…)
𝜆 = panjang gelombang (m)
y = jarak pita orde-m ke terang pusat (m)
l = jarak celah ke layar (m)
θ = sudut interferensi
m = orde (0,1,2,…)
𝜆 = panjang gelombang (m)
y = jarak pita orde-m ke terang pusat (m)
l = jarak celah ke layar (m)
B. Difraksi Cahaya
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah
sehingga cahaya akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
memiliki sifat cahaya yang baru.
C. Difraksi Celah Tunggal:
Pada difraksi celah tunggal, pita terang akan menutup satu orde-m.
Maka persamaannya menjadi:
Untuk pita terang:
D. Difraksi pada kisi (Celah Banyak)
Jika sebuah cahaya monokromatis dilewatkan pada lempeng kisi atau
celah banyak, maka akan terbentuk pola difraksi berupa pola gelap dan terang
pada layar. Kisi adalah susunan celah yang sejajar dan memiliki ukuran yang
sama, dan dapat dibuat dengan cara membuat goresan-goresan pada lempeng kaca
atau logam menggunakan ujung intan.
Hubungan antara banyaknya celah dengan jarak antar celah
dirumuskan sebagai:
Di mana: N = konstanta kisi (garis/m)
Pada difraksi celah banyak, pola terang dan gelang sama dengan
Interferensi.
Untuk pita terang.
Contoh
Soal Gelombang Cahaya dan Pembahasan
Seberkas cahaya
monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm tegak lurus pada kisi difraksi.
Jika kisi memiliki 400 garis tiap cm sudut deviasi sinar 300, maka banyaknya garis terang pada layar adalah…
A. 24
B. 25
C. 26
D. 50
E. 51
B. 25
C. 26
D. 50
E. 51
Pembahasan:
Dari soal, diketahui:
Pertama, tentukan hubungan
antara banyaknya celah dengan jarak antar celah:
Lalu, kita bisa dapatkan
orde m-nya:
Jadi, banyaknya garis
terang pada layar adalah 25 pada bagian atas, 25 pada bagian bawah, dan 1 pada
pusatnya di tengah. Sehingga total banyaknya garis terang yang terbentuk
adalah:
m = 25 + 25 + 1
m = 51
Jadi, jawaban yang benar
adalah E
No comments:
Post a Comment