Wednesday, April 22, 2020

FENOMENA DAWAI DAN PIPA ORGANA


FENOMENA DAWAI DAN PIPA ORGANA

Materi Sumber Bunyi Pada Dawai dan Pipa Organa
Sumber bunyi adalah sesuatu yang bergetar. alat-alat musik seperti biola, gitar, harmonika dan seruling termasuk sumber bunyi. pada dasarnya sumber getaran pada alat musik tersebut adalah dawai dan kolom udara.

1. Sumber bunyi pada dawai
salah satu alat musik yang menggunakan dawai atau senar sebagai sumber bunyinya adalah gitar . gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan menekan bagian tertentu pada senar itu saat dipetik. nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar, kemudian secara berturut-turut pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke 1, nada atas ke 2, nada atas ke 3  ... dan seterusnya.  Jika panjang senar atau dawai adalah L maka,
a. Nada dasar
 nada dasar terjadi apabila sepanjang dawai terbentuk 1/2 gelombang



Tali dengan panjang L membentuk ½ λ .
L = ½ λ   maka 
λ = 2L
Ingat kembali ! persamaan cepat rambat gelombang v = λ۰f , untuk menentukan frekuensi, rumusnya menjadi
maka, untuk frekuensi nada dasar , subsitusikan  dahulu λ = 2L



b. Nada atas ke 1








Nada atas ke 1  terjadi apabila sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang.
Tali dengan panjang L membentuk 1  λ .
L = 1 λ   maka 
λ = L
Frekuensi nada atas ke 1 , subsitusikan 
λ = L


persamaan ini setara dengan    


c. Nada atas ke 2


Nada atas ke 2  terjadi apabila sepanjang dawai terbentuk 1 ½ gelombang.
Tali dengan panjang L membentuk 1 ½  λ  atau 3/2 λ
L = 3/2 λ   maka 
λ = 2/3 L
Frekuensi nada atas ke 2, subsitusikan λ = 2/3 L
dan diperoleh persamaan nada atas ke 2 yaitu,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMDT_WT3qgvkuu3EmLOEjRfOIyH_ahmEo8FyYNqV76-6hDb0vwJMjHBZdDq35_i1vzNDdMcrcN7tT6fuo0r0merhEv24_GNng585c7q9O7VzdS-7_ovt67io_i_HhXrckFsVtDcbuKDiI/s1600/dawai+nada+atas+ke+2+f2.jpg
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas ke n dapat ditentukan dengan rumus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV7bizyZwcZfxeFE2pLciWOw41RG-ltmFeM8WqL0V1hoLdYzB4t2wd8j-aF37ZIeNcVTyy9yQi0hjXVM0Xslg2lXM4TQwLfJohDDGDvIUT7BFJR8cc7C9y0dzCYNYG6MDWUHrKUXHSj90/s1600/dawai+nada+atas+ke+n.jpg
Perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa dawai dengan frekuensi nada dasarnya merupakan bilangan bulat dengan perbandingan
f0 : f1 : f2 = 1 : 2 : 3

2. Sumber bunyi pada kolom udara
Sumber bunyi pada kolom udara  contohnya seruling dan terompet . adapun sumber bunyi yang menggunakan kolom udara sebagai sumber getarnya disebut juga pipa organa, pipa organa dibagi menjadi pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup .

Pipa organa terbuka
Sebuah pipa organa jika ditiup juga akan menghasilkan frekuensi nada dengan pola-pola gelombang tertentu
a. Nada dasar
jika sepanjang pipa organa terbentuk 1/2 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut nada dasar



L = ½ λ   maka 
λ = 2L
Ingat kembali ! persamaan cepat rambat gelombang v = λ۰f , untuk menentukan frekuensi nada dasar, subsitusikan  
λ = 2L , sehingga persamaan frekuensi nada dasar untuk pipa organa terbuka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-IRZCjQEjnVuhK1YBSH3HrSaNqTf0b80_4kvNcqn8TSH6nXtleZkPz5I1SW1aaz5eVELePAZAKOCl6Gtfz5Qpq_Sm-hgkZQy0cy_7Geoh1NTXO2ANfwBsP7q1fF0cUd93Frp63m4Q5so/s1600/dawai+nada+dasar+fo.jpg
b. Nada atas ke 1




jika sepanjang pipa organa terbentuk 1 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut nada atas ke 1
pipa organa dengan panjang L, dimana L = 1 λ   maka 
λ = L
Frekuensi nada atas ke 1 , subsitusikan 
λ = L
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtvKDkanNaNBDxDmGt9YnJBPrR8O8t6CpUSophqiIWhjf37C9JXoY7HcC9Qn11k3dHUZX-VXFsEiwa3-HKNvIPq7GbHJFGCMNG-1ijwb1LGC7KSXXwv6nye-AYmeChI5FKXxnvJMdZRE4/s1600/dawai+nada+atas+ke+1+f1.jpg
 Persamaan ini setara dengan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9jf3mEsCCtrpuuWAsbqkrECouRKkNtPXtCqtigr0aFYAvOKTTj552lmvDDBrakTG33hF3yDnTH51jUFFkv2waUjKmkT4eLm4yMpu-tquj80I4Y69SdxtZaDoI9q93yVJ8EbRto_sRKuA/s1600/dawai+nada+atas+ke+1+f1jg.jpg

 c. Nada atas ke 2 
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 3/2 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut nada atas ke 2


Pipa organa dengan panjang L, dimana L = 3/2 λ   maka 
λ = 2/3 L
Sehingga, Frekuensi nada atas ke 2  didapat dengan mensubsitusikan  
λ = 2/3 L,dan diperoleh persamaan nada atas ke 2 yaitu
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirziDZipBKijYgoYU4Hw3nCDkFKAGLKS2rhOg2Tj479mE1T-ifRzADurqxdW4wjLGRYNYobViMaJ0BqCsbsvemaWFDDKgNriuzpW3I76YMGVuyp_bkD2MrExl05_YEMOEkwnrgQmDilCo/s1600/dawai+nada+atas+ke+2+f2.jpg
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas ke n pada pipa organa terbuka dapat ditentukan dengan rumus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpwPSIaZm1vi0E7unhX-gfdrwmxsmIcr0NuTzCSZqqxvADF112kCPGjJ4EahVnfMWM-mNVI-f3r-hkibNGaHMkQ3cMG_A3L8Ls13NJEboPcRtFvmM-IkMumKOl89vV9wBXpKsn39BqOXY/s1600/dawai+nada+atas+ke+n.jpg

Perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa pipa organa terbuka dengan frekuensi nada dasarnya merupakan bilangan bulat dengan perbandingan
f0 : f1 : f2 = 1 : 2 : 3

Pipa organa tertutup
a. Nada dasar
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 1/4 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut nada dasar




L = ¼  λ   maka λ = 4L
Subsitusikan λ = 4L dan diperoleh persamaan pipa organa tertutup untuk nada dasar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFGb46oyCSG8fiVAENPzStJcCYuhIIWgJ2NaDd29rBt-fv-eAtNlVPRRSod78iNwApfe3vth95a7YgC2r3umQGaQ6RVg8ebesKP5Rj_4mF6lDZ_UKLwqHL_YVwIeG61N3wzaQqFTIfc60/s1600/Pipa+organa+tertutup+nada+dasar+fo.jpg
b. Nada atas ke 1


Jika sepanjang pipa organa terbentuk 3/4 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut nada atas ke 1




L = ¾  λ   maka λ = 4/3 L
Subsitusikan λ = 4/3 L dan diperoleh persamaan pipa organa tertutup untuk nada atas ke 1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijV8YTBVMU6aNHMw7BYGxR8y7PfUg9ERStERyMJvqD6W2JyJXpHikjhgNFoYXpQwL58ZI5S86CcQ5Zzp-GsFVefcxq9HPvH7eEMPR3BPLZMVSQMEyziDEzoP25pfuCqhJbbcqja0XRv1Q/s1600/Pipa+organa+tertutup+nada+atas+1+f1.jpg
 c. Nada atas ke 2 
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 5/4 gelombang, maka nada yang dihasilkannya disebut nada atas ke 2


L = 5/4  λ   maka λ = 4/3 L
Subsitusikan λ = 4/5 L dan diperoleh persamaan pipa organa tertutup untuk nada atas ke 2
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4tz0_qERnJGkLj-JXha3zpnP7qNrtXLhaKtum9GH7y94QjxLLjqEjT6MzoMj6IuOaBQBdZuFHjo-IqVJ8BfGaUVJMfLCE4nPP_cdJJKFQTufuP-Gz1ZGKpM3SNUGSYv7nCDfNLyQrC30/s1600/pipa+organa+tertutup+f2.jpg

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas ke n pada pipa organa tertutup dapat ditentukan dengan rumus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUyP98Vg54AzlqLRgE-42NJNzpnjW1YkZCicgwVIYEiqTBut1JQmoAMTrnCccE2OSfmzOWWjdyyf4psFR4nH8Ale8dZjTzdZ6upzfClwwGKxepDbfx-7mUwjcw-TqKD5-WikLaOSRUTRA/s1600/pipa+organa+tertutup+fn.jpg

Berikut perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa pipa organa tertutup dengan frekuensi nada dasarnya
f0 : f1 : f2 = 1 : 3 : 5


No comments:

Post a Comment